IASL Annual Conference 2022 (Day 2) : 8 Tahapan Pembelajaran "Guided Inquiry Design"



Hari ini dimulai dengan Pre-conference Workshop, di mana saya pilih Guided Inquiry Design yang disampaikan oleh Leslie Maniotes Ph.D. Desain pembelajaran ini didasarkan pada Information Search Process Model yang pertama kali digagas oleh Dr Carol Kuhlthau. Ada 8 tahap dalam pembelajaran ini, yaitu :

  1. Open, 
  2. Immerse, 
  3. Explore, 
  4. Identify, 
  5. Gather, 
  6. Create, 
  7. Share, and
  8. Evaluate. 

Desain ini jika diterapkan, saya yakin akan membuat siswa benar-benar belajar sesuatu, bukan sekedar menemukan fakta. "The goal is not answering questions but learning from questions", kata Dr Maniotes. 

Walaupun saya harus berpikir keras dalam penerapannya di kurikulum kita, siapa yang mau melewati tahapan panjang ini untuk membuat siswanya benar-benar belajar sesuatu, bukan sekedar mengumpulkan fakta dan menyelesaikan tugas? Tentu saja tidak semua unit bisa menggunakan desain ini. Tapi saya tahu sih ada kolega guru yang punya semangat membuat siswanya belajar sesuatu yang berarti. 



Setelah makan siang, ada sesi Opening Keynote Speak dari Dr Tutaleni Asino. Menggunakan metafora Mitch Albom beliau menyampaikan 5 people you will meet in school library heaven, yaitu (1) ada orang yang berjuang untuk diterima dan dianggap cukup, (2) ada yang berjuang untuk menyampaikan kisahnya, (3) ada yang masih mencari posisinya, (4) ada yang berjuang untuk mendidik anaknya dan (5) ada yang berjuang untuk terkoneksi dengan dunia sekitarnya. 

Setelah itu dilanjut dengan Concurrent Sessions di mana saya pilih tema Literacy. Ada Multimodal Literacy, Digital Literacy, & Creating Reading Culture. Sayang saya ngantuk di sesi ini 🤭. Bukan karena gak menarik, tapi kayaknya masih jetlag (Jet lag adalah gangguan tidur berupa rasa kantuk pada siang hari dan sulit tidur pada malam hari, yang timbul setelah melakukan perjalanan jarak jauh dengan pesawat melewati zona waktu yang berbeda - Ed). 

Lagian mereka kayaknya ngebut presentasinya. Sepertinya panitia memasangkan 2-3 presenter karena paper mereka mirip. Unik nih... Jadi memang banyak peserta yang mempresentasikan paper di sini. Kayaknya cuma saya yang enggak. ☺






Bagian terakhir dari hari kedua yang saya ikuti adalah Opening Ceremony. Seperti biasa, acaranya orang bule itu singkat tanpa basa-basi. Sampe awalnya saya bingung dan telat berdiri saat national anthem dinyanyikan. Sambutan-sambutannya singkat, gak ada dari dinas ini itu apalagi dari kementerian 😁. 

Pengisi acaranya ada choir (paduan suara - Ed) Davidson Chorale dari Davidson Fine Arts Magnet School, Atlanta, Georgia. Penampilannya keren & anggun. Salah satu anggota choir ini adalah anak Dr Lucy Santos, sang ketua panitia. Ya, ternyata ibu-ibu di mana-mana sama, bangga banget lihat anaknya tampil. Pasti anaknya malu karena disebut berulang-ulang. 

Pengisi acara lainnya adalah marching band Dudley High School Marching Band of the Thunder. Katanya udah terkenal, tapi tampilannya masih lebih keren marching band sekolah sebelah di kampung Babakan Jaya (Bogor - Ed) sana. Ini mah kayak lagi latihan. 

Oh ya, ada satu tradisi IASL yang ditinggal di acara ini, yaitu Flag Parade. Padahal saya pengen tahu dari negara mana aja yang bisa hadir di sini, karena gak pernah lihat semua kumpul karena seringnya terpecah di berbagai sesi. Banyak peserta yang tidak bisa hadir. Saya beruntung, atas izin Allah SWT bisa hadir di sini.








---
Contributor : Rachmawati

Post a Comment

0 Comments