Pemerintah Kota Banjarbaru, melalui Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah, telah mengambil inisiatif penting dalam meningkatkan kapasitas pustakawan dan pengelola perpustakaan. Hal ini dilakukan melalui serangkaian kegiatan yang diselenggarakan dalam rangkaian Festival Literasi Kota Banjarbaru. Acara tersebut berlangsung di salah satu taman bermain kota Banjarbaru pada Rabu (25/10/23).
Salah satu momen utama dalam rangkaian kegiatan ini adalah pelantikan pengurus Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Indonesia (ATPUSI) kota Banjarbaru. Ini merupakan langkah bersejarah, menjadikan Banjarbaru sebagai kota pertama di Kalimantan Selatan yang menerapkan hal ini. Pelantikan pengurus ATPUSI ini dipimpin langsung oleh Ketua ATPUSI Provinsi Kalimantan Selatan.
Kegiatan ini memiliki tujuan utama dalam meningkatkan kemampuan para pengelola perpustakaan di kota Banjarbaru, termasuk perpustakaan daerah, perpustakaan sekolah, perpustakaan khusus, dan perpustakaan swadaya yang dikelola oleh masyarakat. Para pustakawan diharapkan dapat memainkan peran kunci dalam meningkatkan minat baca masyarakat.
Dalam sambutannya, Asisten II Puspa Kencana, yang mewakili Walikota Banjarbaru, menyampaikan bahwa pustakawan adalah ujung tombak dalam meningkatkan minat baca masyarakat. Data menunjukkan bahwa minat baca pelajar masih rendah, sehingga menjadi tanggung jawab bersama untuk mengubah situasi ini. Ia mengajak para pustakawan untuk menciptakan perpustakaan sebagai tempat yang nyaman dan menarik bagi masyarakat. Dengan peningkatan kapasitas mereka, diharapkan pustakawan dapat memberikan kontribusi lebih besar dalam menciptakan minat baca yang lebih tinggi.
Selain peningkatan kapasitas pustakawan, tahun ini juga ditandai dengan penambahan koleksi buku, baik cetak maupun buku elektronik, di perpustakaan kota Banjarbaru. Ini akan menjadi tambahan berharga dalam mengenrich koleksi perpustakaan dan meningkatkan kunjungan ke perpustakaan.
Dalam kota Banjarbaru, terdapat 172 perpustakaan sekolah, 12 perpustakaan khusus, 15 perpustakaan perguruan tinggi, dan puluhan perpustakaan yang dikelola oleh masyarakat di setiap kelurahan. Dengan beragamnya pilihan perpustakaan ini, masyarakat memiliki akses yang lebih mudah untuk meningkatkan pengetahuan mereka.
Acara ini juga melibatkan dua pembicara yang kompeten, yaitu Wien Muldian, seorang Praktisi Literasi Nasional, dan Laila Rahmawati, seorang dosen Ilmu Perpustakaan dari UIN Antasari Banjarmasin. Mereka akan memberikan wawasan berharga dan pemahaman lebih dalam tentang peran perpustakaan dalam literasi masyarakat.
Festival Literasi Kota Banjarbaru merupakan langkah penting dalam meningkatkan akses ke pengetahuan dan literasi di wilayah ini. Dengan pelantikan pengurus ATPUSI dan penyelenggaraan seminar serta capacity building, diharapkan perpustakaan di Banjarbaru akan menjadi pusat pengetahuan yang lebih kuat dan berkontribusi positif dalam meningkatkan minat baca dan pengetahuan masyarakat setempat.
Sumber foto: Media Center Kota Banjarbaru
Artikel disarikan dari: mediacenter.banjarbarukota.go.id
0 Comments