Gaisss.. Kita semua tahu, dewasa ini dengan semakin berkembangnya teknologi internet, terutama sosial media.. Menjadikan produksi dan distribusi berita maupun informasi kian tidak terbendung lagi. Dalam setiap detiknya, ribuan bahkan (mungkin) jutaan informasi dan berita diproduksi dan didistribusikan melalui sarana internet, utamanya sosial media. Siapapun akan sangat mudah membuat dan menyebar berita dan informasi.
Akhirnya hal tersebut menjadikan kita rentan terhadap paparan berita dan informasi bohong atau yang biasa kita sebut dengan HOAX (dibaca : hoks). Kita perlu berhati dalam memilih dan memilah berita dan informasi yang datang kepada kita. Saring dulu sebelum sharing. Mikir dulu sebelum ngirim. Itu prinsip sederhananya agar kita tidak turut andil dalam penyebaran berita bohong atau hoax ini.
Berikut ini ada 5 cara mudah dan simpel agar kita terhindar dari berita bohong (Hoax) sebagaimana yang disampaikan oleh Ketua Umum PP ATPUSI (Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Indonesia) melalui postingan beliau di WAG ATPUSI Raya.
Bila menerima sebuah berita dg berbagai format (text, gambar, video, suara), maka cek hal-hal berikut:
- Adakah dituliskan/disebutkan siapa/pihak pembuat, penulis, penyusun, penanggungjawab berita itu? Bila tidak ada, maka berhati-hatilah.
- Bila ada nama orang atau pihak pembuat atau penanggungjawab berita tsb, cek apakah keahlian, kompetensi, pekerjaan org/pihak tsb berkaitan dg isi berita yg kita terima? Apakah orang/pihak pembuat berita itu punya otoritas atas berita yg ditulisnya itu? Bila tidak, maka berhati-hatilah. Bagaimana cara mengetahui otoritas seseorang/lembaga/institusi pembuat berita? Lakukan penelusuran (browsing) terlebih dahulu background pendidikannya, pekerjaannya, keahliannya, dan di lembaga mana org itu bernaung atau berafiliasi. Utk mengetahui otoritas sebuah lembaga/institusi/perusahaan/organisasi, kunjungi website resminya, lalu baca fitur about us (tentang kami) yg ada di home website tsb. Biasanya di situ disebutkan visi, misi, program dari lembaga/organisasi tsb.
- Bila berita itu berbentuk video, betul-betul berhati-hati, krn mudah diedit, dipotong, dimanipulasi. Lakukan cross check ke sumber informasi terpercaya, spt media-media mainstream, media pemerintah, atau media-media milik organisasi profesi yg relevan dg isi berita tsb.
- Perhatikan selalu tanggal dan tahun berita tersebut pertama kali direlease. Seringkali berita lama diposting ulang, seakan-akan berkaitan lgsg dg berita sekarang. Padahal beda konteks, beda waktu, beda tempat, dan lain-lain.
- Perhatikan isi berita, masuk akal atau tidak, nalar kita gunakan. Selalu skeptis pada berita yg diawali atau diakhiri dg kata atau kalimat bombastis, seperti viral, sebarkan, awas, hati-hati, iming-iming hadiah, dll.
Salam Perpustakaan: Salam Literasi Informasi.
Monggo ditambahkan.... 🙏😊
Nah. Gimana? Jelas yaaaa...?? Semoga bermanfaat dan kita bisa terhindar dari berita bohong (hoax).
Baca juga :
_____________________
Hal-hal yang Harus Dilakukan Sebagai Upaya Pencegahan COVID-19
Sumber: World Health Organization
- Cuci tangan dengan bersih menggunakan air-sabun atau hand sanitizer.
- Menutup hidung dan mulut ketika batuk/bersin menggunakan tissue atau lengan bagian dalam.
- Tetap di rumah dan mengisolasi diri dari orang lain jika Anda merasa tidak sehat.
- Hindari pertemuan sosial
0 Comments