Pengolahan Bahan Pustaka : Katalogisasi (1)



Pendahuluan

Bahan pustaka, atau disebut juga koleksi perpustakaan. Secara umum, bahan pustaka ini dibagi menjadi dua macam: bahan pustaka cetak (book materials) dan bahan pustaka non cetak (non-book materials). Untuk bahan pustaka/koleksi tercetak (book materials) dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu koleksi sirkulasi, koleksi referensi, koleksi serial/terbitan berseri. Koleksi sirkulasi sendiri nantinya juga masih dibagi lagi menjadi 10 kelas utama (in syaa Allah akan ada pembahasan tersendiri), koleksi referensi juga dibagi lagi menjadi referensi umum dan referensi islam, dan koleksi serial juga ada beragam jenisnya (terbit harian, mingguan, dwi-mingguan, bulanan, tahunan, dsb).

Jika koleksi-koleksi tercetak (book materials) memiliki pembagian berdasarkan jenis-jensinya, demikian halnya dengan koleksi non-cetak (non-book materials) yang ada di perpustakaan, ada beragam jenisnya mulai dari koleksi digital, CD, DVD, kaset, peta, globe, atlas, dsb. Yang mana kesemuanya itu, baik koleksi cetak maupun koleksi non-cetak, membutuhkan sesuatu yang dinamakan pengelolaan atau manajemen. Pengelolaan/manajemen koleksi perpustakaan sangat diperlukan agar koleksi-koleksi yang ada di perpustakaan terdata dengan baik, sehingga koleksi bisa dilayankan kepada pengguna dengan baik, bisa ditemukan ketika dilakukan pencarian, bisa mudah dilakukan perawatan terhadapnya jika terjadi kerusakan, serta untuk memastikan perkembangan (penambahan atau pengurangan) koleksi yang ada di perpustakaan setiap jangka waktu tertentu.

Itulah mengapa, manajemen atau pengelolaan koleksi di perpustakaan sangat penting dan sangat perlu dilakukan sebaik-baiknya. Dalam manajemen bahan pustaka, terdiri dari beberapa tahapan yang harus dilaksanakan oleh pustakawan, yaitu pengembangan bahan pustaka, pengolahan bahan pustaka, pelayanan bahan pustaka, perawatan bahan pustaka, serta penyiangan bahan pustaka.

Pengolahan bahan pustaka sendiri terdiri dari beberapa tindakan, yaitu inventarisasi, klasifikasi, penentuan tajuk subjek, dan katalogisasi. Katalogisasi, merupakan salah satu bagian dari pengolahan bahan pustaka yang harus dilakukan terhadap setiap koleksi yang ada di perpustakaan.

A. Katalogisasi

Katalogisasi artinya proses membuat katalog sedangkan katalog adalah daftar koleksi sebuah perpustakaan. Katalog bertujuan :

1. Untuk memungkinkan pemustaka untuk menemukan koleksi yang dibutuhkan berdasarkan:
- Pengarang atau
- Judul atau
- Subjek

2. Menunjukkan apa yang dimiliki perpustakaan berdasarkan
- Pengarang tertentu
- Mengenai subjek terterntu
- Jenis sastra tertentu

3. Membantu dalam pemilihan sebuah buku
- Menyangkut edisi (secara bibliografis)
- Karakter buku (literer atau topik)

Dalam praktik modern, tujuan pertama ditulis ulang untuk memudahkan seseorang menemukan setiap ciptaan intelektual baik yang diedarkan dalam format cetak, noncetak mau pun elektronik.

Istilah katalogisasi yang digunakan di Indonesia merupakan penyerapan kata catalogisering dari bahasa Belanda. Seiring dengan semakin populernya bahasa Inggris dalam pendidikan pustakawan di Indonesia sejak akhir dasawarsa 1960-an, maka istilah Inggris mulai meresap. Muncul istilah deskripsi bibliografis sebagai terjemahan kata bibliographical description. Istilah lain ialah descriptive cataloguing atau pengatalogan deskriptif artinya proses pengatalogan yang mengidentifikasi dan mendeskripsi paket informasi, perekaman informasi dalam cantuman bibliografis dan seleksi dan pembentukan titik akses. Kedua istilah tersebut sinonim dengan katalogisasi dan dalam makalah ini semuanya tertukarkan.

*bersambung....
**artikel ini juga dimuat di blog Perpustakaan Daarul Ilmi

Post a Comment

0 Comments