Klayaban ke Candi Sambisari


Candi Sambisari, mempesona
Yap! Dolan-dolan, klayaban, keluyuran, atau apa lagi ya...? salah satu hobi yang saya sukai. Yaaa kalau istilah jaman sekarang sering dibilang dengan ""jalan-jalan". Atau kalau mau menggunakan istilah yang lebih keren, travelling.. (nah lhooo...) . Selain untuk refreshing, melepas penat dari rutinitas, klayaban yang saya lakukan ini mendukung program-program pemerintah lhoo... Kok bisa? Bisa dong...

Nih... contohnya, saya jalan-jalan... klayaban tentu butuh bensin, beli bensin di POM milik Pertamina, milik Republik Indonesia tercinta ini. Sampai di tempat yang saya tuju, saya beli karcis, pemasukan untuk negeri ini. Di sana saya parkir di tempat parkir warga sekitar, ekonomi warga terangkat. belum lagi kalau saya beli oleh2, beli jajanan di sana... Apa lagi setelah jalan2 itu saya tulis ulasannya di blog seperti sekarang ini. Tugas humas dan promosi departemen kebudayaan dan dinas terkait kan teringankan karena saya. ^_^ naaaaaahh untungnya juga buat pemerintah kan? hehehee...

But, no about this...
i want to write about Sambisari Temple. Ya, Candi Sambisari, candi Hindu yang dibangun sekitar abad X ini sangat cantik, dan unik ini sudah lama menarik perhatian saya untuk berkunjung ke sana. Tapi baru sekira dua pekan yang lalu saya bisa mengunjunginya.

Candi Sambisari ini terletak  sekitar 10 KM dari pusat kota Jogja, tepatnya di Desa Sambisari, Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY. Letaknya di sebelah utara Kesatrian Akademi Angkatan Udara (AAU) Yogyakarta. Dari Kesatrian AAU (yang ada gapura besar dengan patung garudanya itu) ke arah utara. Gak jauh kok, sekira 3 kilometer.. Hmmmm ini lebih jelasnya lihat sendiri pada peta deh...


Ini dia petanya


Yang jadi keunikan candi sambisari adalah, bahwa komplek candi yang terdiri dari 1 candi utama, dan 3 candi perwara (candi anak/candi kecil) ini terletak 6,5 meter di bawah tanah, jadi semacam cekungan seperti itu. Unik kan..? Ini karena dulunya candi ini terkubur lahar dan material letusan Gunung Merapi, tertimbun berabad-abad, kemudian digali lagi setelah ditemukan.

O iya, di sekeliling komplek candi terdapat dua lapis pagar yang mengelilinginya. Di sekeliling komplek candi juga terdapat saluran irigasi, bukti bahwa nenek moyang kita dulu sudah sangat maju dalam teknologi arsitektur. Hmmmm... keren ya..

O iya, untuk tiket, murah meriah... cukup dengan uang 3000 rupiah kita sudah bisa masuk ke komplek Candi ini. Tambah biaya parkir motor (di rumah warga sekitar) sebesar 2000 rupiah. Juga ada jasa sewa payung. Karena seperti wisata candi pada umumnya, ketika siang hari panasnya bukan main. Secara di tempat terbuka. Maka, rekomendasi saya, jika ingin wisata ke candi baiknya pagi atau sore. Khusus untuk Candi Sambisari, baiknya pagi hari untuk melihat sun rise yang Subhanallah... So Amazing...

Di salah satu sudut candi

Sebenarnya memang bener kok, kita gak perlu jauh-jauh jalan-jalan ke luar negeri. Karena di negeri kita sendiripun masih sangat banyak destinasi wisata yang sangat luar biasa untuk kita datangi... Kalau bukan kita yang mengunjunginya, lantas siapa lagi?

Post a Comment

0 Comments