Grhatama Pustaka, Ikon Sekaligus Fenomena Baru Keistimewaan DIY

Ini dia, ikon sekaligus fenomena baru yang semakin menambah keistimewaan DIY. Ya, Yogyakarta semakin istimewa dengan hadirnya Grhatama Pustaka yang dikelola oleh Pemda DIY melalui Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) DIY ini. Tentu saja, perpustakaan daerah termegah se-Asia Tenggara ini mampu menjadi ikon sekaligus mengukuhkan eksistensi DIY, kususnya kota Yogyakarta sebagai kota pendidikan dan kota pelajar. Selain itu, sebagai bagian dari keistimewaan DIY, hadirnya Grhatama Pustaka ini diharapkan pula mampu untuk turut serta nguri-nguri budhoyo Jawi yang menjadi identitas dan kultur masyarakat DIY ini.

Bahkan lebih jauh lagi, bersama dengan dinas dan badan terkait, Grhatama Pustaka bisa pula menjadi salah satu destinasi atau tujuan wisata alternatif di Yogyakarta. Karena saat ini memang paradigma sebuah perpustakaan tidak lagi sebagai "gudang ilmu" semata. Ya, kalau dulu perpustakaan adalah "gudang" ilmu. Akan tetapi saat ini perpustakaan bukan lagi sebagai "gudang". Peran dan fungsi perpustakaan saat ini adalah sebagai sumber ilmu pengetahuan dan informasi, pusat riset/penelitian dan serta sebagai wanaha rekreasi edukatif bagi seluruh lapisan masyarakat.

Maka dari itu, tentu saja hadirnya Grhatama Pustaka ini sangat dinantikan oleh seluruh masyarakat DIY. Bahkan bisa jadi seluruh masyarakat Indonesia. Harapan besar dari masyarakat DIY kepada BPAD DIY selaku pengelola Grhatama Pustaka, agar nantinya gegap-gempita Grhatama Pustaka ini tidak sekedar rog-rog godong asem, artinya tidak sekedar meriah pada awalnya dengan berbagai pemberitaan dan sanjungan, tapi juga bisa terus menciptakan program kegiatan yang inofatif, kreatif, edukatif, dan... apalagi ya? Wes,, pokoknya program-program yang semakin mewarnai keistimewaan DIY ini. Setuju?