Di ahir tahun 2019 kemarin, PISA (Program for International Student Assesment) merilis hasil survei terbaru mereka. Salah satu hasil survei terbaru PISA tersebut menyatakan bahwa dalam kategori kemampuan membaca, Indonesia menduduki peringkat 6 dari bawah alias peringkat 74 dari 79 negara yang disurvei. Skor rata-rata Indonesia adalah 371, yang terpaut sangat jauh dari negara Cina yang menduduki peringkat pertama dengan skor rata-rata 555. Data dari PISA tersebut kemudian dikuatkan pula dengan data dari Puslitjakdibud Balitbang Kemendibud RI melalui rilis penghitungan Indeks Aktivitas Literasi Membaca (Indeks Alibaca) Nasional tahun 2019 yang memperlihatkan bahwa, rata-rata Indeks Alibaca Nasional Indonesia masuk dalam kategori rendah, yaitu berada di angka 37,32 saja dari skala 100,00. Bahkan jika data ini dilihat secara parsial per provinsi, DKI Jakarta yang menduduki peringkat tertinggi pun masih berada di kategori sedang dengan nilai sebesar 58,16 saja.
Hal tersebut setidaknya sudah cukup bagi kita untuk bisa membaca kondisi masyarakat di negara kita yang ternyata masih sangat tertinggal dalam hal budaya membaca. Tak terkecuali pada generasi milenial yang cenderung lebih suka menggunakan gawai mereka yang terkoneksi internet untuk mengakses sosial media dan game online semacam PUBG dan Mobile Legend. Sehingga dari sini perlu dilakukan upaya-upaya untuk menumbuhkan kesadaran dan budaya membaca buku di kalangan generasi milenial.
Menumbuhan budaya cinta membaca buku di kalangan generasi milenial bukanlah hal yang mudah. Mereka sejak kecil akrab dengan gawai, komputer dan internet menjadi tantangan tersendiri bagi kita untuk membangun ketertarikan mereka terhadap buku. Dikarenakan mereka terlahir sebagai generasi yang akrab dengan teknologi, maka untuk menumbuhkan kecintaan mereka terhadap buku pun harus melibatkan adanya peran teknologi di dalamnya. Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menumbuh-kembangkan budaya baca di kalangan generasi milenial, yaitu :
Mulai Dari Jenis Buku Favorit
Menumbuhkan kecintaan terhadap membaca bisa dimulai dengan membaca jenis buku-buku kesukaan, semisal novel, kumpulan cerpen, dsb. Tidak harus dimulai dengan buku-buku bertema berat seperti buku tentang politik, sejarah, dan sebagainya yang nantinya malah akan menjadikan jenuh dan bosan.
Mengalokasikan Waktu
Menumbuhkan kebiasaan membaca secara rutin bisa dimulai dengan membuat alokasi waktu untuk membaca setiap harinya. Setiap harinya bisa dicoba dengan mengalokasikan waktu antara 10-15 menit untuk membaca buku apapun. Lakukan ini secara konsisten dan durasi waktunya bisa ditambah sedikit demi sedikit setiap bulannya.
Membuat Target Membaca
Selain membuat alokasi waktu, hal yang bisa dilakukan selanjutnya adalah membuat target membaca. Untuk awalan, bisa ditargetkan menamatkan 1 buku setiap bulannya. Dan sekali lagi, ini bisa ditingkatkan pula seiring berjalannya waktu dan terbangunnya kebiasaan membaca.
Manfaatkan Waktu-Waktu Luang
Seringkali di sela-sela waktu luang kita disibukkan dengan akses beragam sosial media. Mulai ganti kebiasaan tersebut dengan membaca buku di sela-sela waktu luang kita, semisal saat istirahat kerja, saat menunggu antrian, hingga saat menjelang tidur. Lakukan secara rutin meskipun sedikit yang dibaca.
Memanfaatkan Gawai Untuk Membaca Buku
Saat ini telah banyak perpustakaan yang menyediakan koleksi-koleksi mereka dalam format digital yang bisa diakses melalui gawai kita. Semisal Perpustakaan Nasional RI dengan aplikasi i-Pusnas, Perpusda DIY dengan i-Jogja, dsb. Aplikasi tersebut bisa diunduh, diinstall dan digunakan secara gratis untuk membaca beragam buku dalam format digital. Selain itu juga ada Kindle dari Amazon yang ahir-ahir ini populer sebagai platform buku digital yang juga bisa dimanfaatkan. Ini tentu akan semakin memudahkan kita dalam mengakses buku bacaan tanpa harus membawa-bawa buku tercetak kemana-mana.
Bergabung Dengan Komunitas
Bergabung dengan komunitas pecinta buku akan memberikan banyak manfaat. Dari komunitas kita bisa mendapatkan beragam informasi tentang buku-buku terbaru, even-even terkait dengan perbukuan, informasi diskon buku, berdiskusi, membuat kegiatan-kegaiatan menarik yang berhubungan dengan membaca, dan yang pasti akan bisa terus menjaga semangat membaca. Saat ini komunitas-komunitas ini bisa diikuti lewat beragam media, seperti Instagram, WA Grup, Telegram Grup, dsb.
Memotivasi Diri Sendiri
Yang terahir adalah memotivasi dan menumbuhkan komitmen pada diri sendiri untuk membaca dan mencintai buku. Tanamkan dalam diri kita bahwa dengan membaca akan memberikan banyak manfaat bagi kita. Dalam dimensi ibadah, membaca juga merupakan perintah agama sebagaimana yang ada di dalam QS Al Alaq 1-5.
Dengan memanfaatkan momentum Hari Buku Internasional yang jatuh pada tanggal 23 April 2020 ini, marilah kita bersama-sama bergerak untuk bisa menumbuhkan dan meningkatkan kecintaan generasi milenial kepada buku. Melakukan beberapa hal sebagaimana yang telah kita bahas tadi, diharapkan bisa memunculkan semangat dan budaya cinta baca di dalam diri generasi milenial yang saat ini tengah di dalam situasi gempuran media digital. Semoga.
Selamat Hari Buku Internasional 2020!
Teguh Prasetyo Utomo
Pustakawan Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta
2 Comments
Numpang promo ya gan
ReplyDeletekami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami
ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*
Hello mmate nice post
ReplyDelete