Media
sosial adalah sebuah media untuk bersosialisasi satu sama lain dan
dilakukan secara online yang memungkinkan manusia untuk saling
berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu. Media Sosial meghapus
batasan-batasan manusia untuk bersosialisasi, batasan ruang maupun
waktu, dengan media sosial ini manusia dimungkinkan untuk berkomunikasi
satu sama lain dimanapun mereka bereda dan kapanpun, tidak peduli
seberapa jauh jarak mereka, dan tidak peduli siang atau pun malam. ***
Cerdas dan Bijak Menggunakan Media Sosial
Cerdas dan Bijak Menggunakan Media Sosial
Ibarat dua sisi mata uang, media sosial (social
media) yang berkembang pesat di Indonesia dalam beberapa tahun terahir ini
memberikan dampak yang luar biasa bagi perubahan pola hidup masyarakat kita. Di
satu sisi, media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, dll membawa
dampak positif bagi kita, seperti sebagai sarana perluasan jaringan, bisnis online,
wahana pengembangan diri, sebagai ruang berekspresi, dsb. Akan tetapi di sisi
lain, media sosial juga membawa dampak buruk ketika kita tidak “pintar” dan
bijak dalam menggunakannya.
Masih segar dalam ingatan kita tentang
tertangkapnya jaringan Saracen beberapa waktu
yang lalu yang menebarkan ujaran kebencian (hate speech)
bernuansa SARA demi meraup keuntungan pribadi melalui media sosial. Itu hanya
salah satu dampak negatif media sosial bagi kita. Jika kita telisik lebih jauh,
berapa banyak kejahatan dunia maya (cyber crime) yang lain mulai dari
penjualan manusia (human trafficking), pelecehan seksual, penipuan,
peretasan akun, adalah sederet kejahatan yang ditimbulkan dari penggunaan media
sosial yang tidak benar.
Kenapa hal tersebut bisa terjadi? Hal yang
paling utama yang perlu menjadi perhatian kita adalah semakin besarnya
penetrasi pengguna internet di Indonesia. Hasil survey APJII 2017 menunjukkan penggunaan internet di Indonesia mencapai 143,26 juta jiwa dari (54,68%)
total populasi penduduk Indonesia yang sebesar 262 juta jiwa. Meningkat 10 juta lebih hanya dalam waktu satu tahun. Tahun 2016 yang lalu pengguna internet di Indonesia “hanya” sebesar 132,7 juta jiwa.
Dan dari data terbaru dari survey yang
dilakukan APJII tahun 2017 itu pula bisa kita ketahui bahwa ternyata penggunaan
media sosial dan aplikasi perpesanan (messeging) menempati peringkat
tertinggi, yaitu 89,35% (messeging) dan 87,13 % (social media). Hal ini jika tidak kita imbangi dengan kemampuan kita dalam
memahami, menyaring dan mengelola informasi (information literacy skill)
yang datang kepada kita, maka produksi dan penyebaran berita bohong (hoax)
akan terus ada dan bahkan semakin membesar.
Lantas bagaimana cara kita untuk bisa lebih bijak dalam menggunakan
media sosial yang kita miliki? Ada beberapa kiat yang bisa kita lakukan, yaitu antara lain :
1. Jaga
privasi
Dengan cara
mengatur informasi pribadi yang ada di akun media sosial kita. Jangan sampai
kita latah menampilkan informasi yang terlalu pribadi di media sosial kita,
semisal nomor HP dan alamat lengkap rumah kita. Kecuali jika memang kita
berteman dengan orang yang benar-benar kita kenal dan tentu saja akun kita
bersifat "privat". Ingat, media sosial hanyalah sebuah ruang
interaksi di dunia maya.
2.
Posting
Seperlunya.
Pastikan setiap
postingan kita adalah postingan yang berisi hal-hal positif sesuai kebutuhan.
Bukan berisi hal-hal yang provokatif, berkonten yang menyinggung SARA, atau
mengandung pornografi. Bahkan meskipun itu adalah postingan positif, kita pun
harus tahu porsi dan proporsinya. Tidak berlebihan hingga akhirnya
"nyampah" di media sosial yang kita miliki, yang tentu saja ini akan
mengganggu dan merugikan banyak orang. Dan satu lagi yang perlu kita ingat,
memberi tahu di mana kita sedang berada (share / update lokasi) pun
harus kita lakukan dengan hati-hati dan jangan terlalu sering.
3.
Atur
Pertemanan
Selain menjadi
media komunitas bagi orang yang sudah kita kenal, media sosial juga menjadi
sarana perkenalan dengan orang-orang baru. Sayangnya saat ini banyak akun-akun
palsu (fake account) yang bermunculan di media sosial. Untuk itu, perlu
kita teliti dan pastikan kita berteman dengan siapa. Jangan asal konfirmasi atau menerima permintaan pertemanan.
4.
Berkawan
Baik
Menjalin
komunikasi dengan orang-orang di media sosial tidak jauh berbeda dengan
pergaulan kita di dunia nyata. Sopan santun dan etika merupakan prinsip utama
yang harus dijaga dan dilaksanakan, utamanya saat kita memberikan komentar pada
postingan teman kita atau bahkan untuk akun orang yg tidak kita kenal
sekalipun. Intinya berkawan baik dan menghargai pula privasi orang lain. Jangan
jadi perusuh dengan berkomentar negatif, apalagi menyebarkan aib orang lain.
Ingat, saat ini sudah ada UU ITE yang bisa menjerat kita.
5.
Gunakan
Secara Positif
Gunakan media
sosial sebagai ruang untuk melakukan kebaikan dan berbagi informasi yang
sifatnya positif dan bermanfaat bagi orang lain. Semisal berbagi informasi
tentang beasiswa, kesehatan, dll. Juga
yang tidak kalah penting adalah gunakan media
sosial kita sebagai sarana untuk membangun "personal branding"
yang positif bagi diri kita. Sehingga orang lain akan tahu sejauh mana
kapasitas dan kapabilitas kita.
Teguh Prasetyo Utomo, A.Md.
Pustakawan SMAIT Abu Bakar Boarding School
Kulon Progo
Sekretaris PD ATPUSI (Asosiasi Tenaga
Perpustakaan Sekolah Indonesia) DIY
Email : teguh.istimewa@gmail.com
Rujukan :
- www.unpas.ac.id/apa-itu-sosial-media/
- apjii.or.id/survei2017
- Majalah Kuntum Edisi 394/112017
- www.eannovate.com (gambar)
0 Comments