Dirgahayu Indonesiaku!! 72 tahun sudah bangsa kita merdeka..! Merdeka dan melepaskan diri dari belenggu penjajah. Kita sepatutnya bersyukur, berbangga, dan berbahagia bahwa kemerdekaan bangsa kita ini, kita dapatkan bukan karena pemberian dari negara lain seperti halnya negara tetangga kita Malaysia yang diberikan kemerdekaan oleh negara Inggris yang menjajahnya kala itu. Kita bangga karena negara kita terbentuk bukan hasil dari kita menjajah atau meng-infasi bangsa lain seperti halnya Amerika Serikat dan Australia yang memiliki negara dengan cara melakukan infasi atau penjajahan dan kemudian "menyingkirkan" masyarakat asli di sana.
Bangsa kita merdeka, negera kita terbentuk karena buah dari perjuangan seluruh elemen anak bangsa. Beragam suku bangsa, seluruh elemen anak bangsa bersatu padu, bahu membahu, bersama memperjuangkan kemerdekaan dan membentuk negera Indonesia yang kita cintai ini. Kita patutnya berbangga, karena kita mampu mengusir penjajah dari tanah air kita. Dan yang lebih membanggakan lagi.... bangsa kita begitu rendah hati.... Para pendiri bangsa kita, para pendahulu kita yang telah berjuang dengan jiwa, raga, harta dan segalanya untuk terwujudnya satu kata "Merdeka" itu, tidak lantas menyombongkan peran perjuangan mereka. Akan tetapi dengan segala kerendahan hati, bangsa kita mengatakan... "Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya." (Pembukaan UUD 1945 alenia ke-3).
Bangsa kita dengan begitu tawadhu'nya, dengan sangat rendah hati mengatakan bahwa kemerdekaan ini bukan (hanya) karena perjuangan yang telah bangsa ini lakukan, akan tetapi (justru) karena berkah dan rahmat Allah Yang Maha Kuasa. Inilah hebatnya bangsa kita, bangsa yang demikian majemuk, beragam, namung bersatu dalam satu ikatan dan teramat sangat religius dan agamis.
Inilah yang perlu kita pahami bersama. Sebagai generasi penerus, marilah kita bersama berjuang. Berjuang untuk melanjutkan, merawat dan menjaga apa-apa yang telah para pendahulu kita, para pendiri (the founding father) bangsa ini untuk memajukan dan membesarkan bangsa dan negara kita ini melalui peran kita masing-masing.
Jangan ada kata putus asa dalam perjuangan ini. Sebagai Pustakawan, yang memiliki peran utama sebagai jembatan ilmu pengetahuan dan informasi... sudah sepatutnya kita terus bergerak. Bergerak untuk "mengantarkan" ilmu pengetahuan dan informasi kepada masyarakat luas, bukan hanya kepada pemustaka yang datang ke perpustakaan kita. Bahkan lebih jauh lagi, kita bisa menjadi produsen ilmu pengetahuan dan informasi tersebut, sehingga bukan hanya sebagai distributor.
Untuk itu, perlu KERJA NYATA, dan juga KARYA NYATA. Bekarya bukan sekedar bekerja. Apapun yang bisa kita buat dan kita perbuat untuk kemajuan bangsa dan negara ini melalui peran kita sebagai seorang pustakawan, kita lakukan. Bisa dengan melalui organisasi profesi yang kita ikuti seperti IPI (Ikatan Pustakawan Indonesia), ATPUSI (Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Indonesia), dan banyak lagi. Bisa melalui karya nyata kita di perpustakaan tempat kita bekerja, bisa dengan langsung terjun ke masyarakat seperti melalui TBM (Taman Baca Masyarakat). Bahkan di luar itu semua, kita bisa melalakukan hal-hal yang tampak kecil tapi berdampak luar biasa bagi masyarakat kita, seperti ngajar anak-anak ngaji di TPA (Taman Pendidikan Al-Quran), mendampingi anak-anak sekitar rumah kita belajar (semacam bimbel), dsb.
0 Comments