Wessss,,, manteb tenan kang mas.... Kemaren, hari kamis tanggal 19 Mei 2016 telah dicanangkan GIM, Gerakan Indonesia Membaca oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud RI) di Kota Wonosari, Gunungkidul, DIY. Sebenarnya, agenda GIM ini tidak hanya dilakukan di Wonosari semata. Ada 31 kota/kabupaten di Indonesia yang menjadi "sasaran" gerakan ini. Naaaaah untuk wilayah DIY, dipilihlah Kota Wonosari, Kabupaten Gunungkidul sebagai tempat pencanangan Gerakan Indonesia Membaca ini.
Barangkali kita memiliki persepsi, bahwa GIM atau Gerakan Indonesia Membaca ini hanyalah untuk menggerakkan masyarakat untuk bisa membaca, atau lebih mudahnya untuk tidak lagi buta aksara. Betul, tapi kurang tepat juga. Gerakan Indonesia Membaca ini bukan hanya terbatas pada Baca Tulis Hitung (Calistung), akan tetapi lebih luas lagi. Diharapkan dari Gerakan Indonesia Membaca ini, masyarakat semakin melek terhadap informasi dan ilmu pengetahuan, serta akrab dan familier serta mampu mendayagunakan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) untuk menunjang keperluan hidupnya. Atau dengan istilah lain, Gerakan Indonesia Membaca ini mengajak masyarakat untuk bisa berwawasan literasi.
Awalnya, saya kira Pak Anis Baswedan (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
RI) akan turut hadir secara langsung, akan tetapi tidak ternyata. Beliau
mengutus Dirjen PAUD dan Dikmas, Dr Haris Iskandar. Selain itu hadir
juga Direktur Keaksaraan dan Kesetaraan Dr. Irman Samsudin, Kasubdit
Kesetaraan dan Budaya Baca Dr. Samto. Sedangkan untuk pihak pemda
Kabupaten Gunungkidul, tentu saja hadir Bupati Gunungkidul, Ibu Hj.
Badingah, S.Sos beserta Wabup Drs. H. Imawan Wahyudi, MH beserta seluruh
jajaran Pemkab Gunungkidul.
O iya, selain pencanangan Gerakan
Indonesia Membaca (GIM), acara ini juga diwarnai beragam kegiatan
menarik seperti tarian kolosal yang dilakukan oleh para guru PAUD
se-Gunungkidul, pembacaan surat dari warga untuk Kemendikbud RI, hingga
pemberian penghargaan bagi para pegiat literasi di Kabupaten
Gunungkidul, di antaranya adalah TBM Kuncup Mekar (Kecamatan Saptosari),
Bapak Gandung Sunarto (FTBM Gunungkidul), Suprihatin (Aktivis Penggerak
Budaya Baca), Kusworo ( Penulis), Sadipan (Budayawan Literasi), Drs.
Sudodo, MM. (Kepala Dinas Pendidikan Kab. Gunungkidul sebagai Birokrat
Peduli Literasi), Dian Lestari (Aktivis Literasi Disabilitas), serta
Slamet Riyanto, M.Pd. (Penyedia Bacaan).
Gimana keseruannya? Lihat nih gaeeessss.... Cekibroooot. ^_^
Mantaaaaab kan? Salam Literasi....!
0 Comments