Yuk, Kita Berkenalan Dengan ATPUSI (2) : Sejarah Berdirinya ATPUSI



Beberapa waktu yang lalu, saya sudah menuliskan artikel yang berjudul "Yuk, Kita Berkenalan Dengan ATPUSI" yang mana pada artikel tersebut membahas tentang seperti apa ATPUSI itu. Kali ini pun masih sama, masih seputar ATPUSI atau Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Indonesia. Kenapa saya menuliskan (lagi) artikel seperti ini? Karena masih banyak dari masyarakat yang belum mengenal dan mengerti apa dan bagaimana ATPUSI itu, bahkan ada juga pustakawan sekolah (dan bahkan lagi ada pengurus ATPUSI sendiri) belum tahu dan belum sepenuhnya paham apa itu ATPUSI. Dengan kata lain, melalui tulisan di blog Pustakawan Jogja ini saya ingin mensosialisasikan serta mengenalkan ATPUSI kepada masyarakat luas. Baik dari masyarakat umum, para pemangku kebijakan, para pelaku dunia pendidikan, sehingga tidak terbatas pada kalangan pustakawan sekolah semata.

Sejarah Berdirinya ATPUSI

Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Indonesia adalah wadah organisasi bagi para tenaga perpustakaan sekolah yang dibentuk untuk meningkatkan fungsi dan peran pustakawan sekolah dalam pengelolaan perpustakaan di sekolahnya. ATPUSI lahir pada tanggal 28 Mei 2009 di Jakarta dalam sebuah kegiatan kepustakawanan sekolah yang dihadiri oleh 137 tenaga perpustakaan sekolah dari seluruh Indonesia.

Adapun tujuan terbentuknya ATPUSI adalah sebagai berikut:
  1. Meningkatkan profesionalisme tenaga perpustakaan sekolah; 
  2. Mengembangkan ilmu perpustakaan, dokumentasi, dan informasi;
  3. Mengabdikan dan mengamalkan tenaga dan keahlian tenaga perpustakaan sekolah untuk bangsa dan Negara Republik Indonesia.
Pada tanggal 27 sd 29 Mei 2009 Direktorat Tenaga Kependidikan Ditjen PMPTK Departemen Pendidikan Nasional, bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional RI melaksanakan kegiatan Konvensi dan Seminar Nasional Tenaga Perpustakaan Sekolah. Kegiatan ini akan diikuti oleh 137 orang, yang terdiri dari perwakilan tenaga perpustakaan sekolah dari masing-masing propinsi, Ikatan Perpustakaan Indonesia (IPI), serta peserta tamu dari International Federation of Library Association (IFLA) dan International Association of School Librarianship (IASL). Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari dengan mengambil lokasi di Hotel Millenium Jakarta, Perpustakaan Sekolah Santa Ursula, dan Perpustakaan Nasional.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan :
  • Untuk meningkatkan pengetahuan tentang standar kualifikasi dan kompetensi tenaga perpustakaan sekolah yang tertuang dalam Permendiknas No. 25 Tahun 2009;
  • Sebagai forum diseminasi informasi tentang Undang-Undang Perpustakaan (UU No. 43 Tahun 2007), arah pengembangan perpustakaan nasional;
  • Benchmarking kualifikasi, kompetensi, sistem pembinaan dan pemberdayaan tenaga perpustakaan sekolah di negara lain, seperti Hongkong, Malaysia, dan Singapura; dan
  • Deklarasi lahirnya Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Indonesia (ATPUSI) dengan harapan akan dapat menjadi wadah pengembangan profesi para tenaga perpustakaan sekolah di Indonesia.
Pembentukan Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Indonesia (ATPUSI) merupakan agenda utama dalam kegiatan ini. Maka pada tanggal 28 Mei 2009 para peserta mendeklarasikan ATPUSI sebagai wadah bagi para tenaga perpustakaan sekolah di Indonesia.

ATPUSI memiliki kedudukan yang setara dengan organisasi-organisasi profesi pendidik dan tenaga kependidikan Indonesia yang lain, seperti PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia), AKSI (Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia), APSI (Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia), dan ATASI (Asosiasi Tenaga Administrasi Sekolah Indonesia).

Sampai saat ini, ATPUSI atau Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Indonesia ini sudah memiliki kepengurusan nasional, mulai dari tingkat pusat, tingkat provinsi, hingga tingkat kabupaten di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dan gencar melakukan berbagai kegiatan pengembangan profesi pustakawan sekolah, baik skala lokal, nasional, regional, maupun internasional.

Post a Comment

0 Comments