Seminar di Perpustakaan Kota Jogja (4) : Memulai Kerjasama Antar Pustakawan dan Perpustakaan Sekolah


Selanjutnya (menyambung pembahasan sebelumnya) muncul pertanyaan, bagaimana kita memulia kerjasama antar pustakawan dan perpustakaan sekolah ini? Sebenarnya saat ini sudah terbuka sangat luas bagaimana kita bisa memulai kerja sama ini. Sebut saja melalui berbagia forum keorganisasia. seperti IPI (Ikatan Pustakawan Indonesia), ATPUSI (Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Indonesia), FPSI (Forum Perpustakaan Sekolah Indonesia), Komunitas SLiMS (Senayan Library Management System), dsb.

Lalu bagaimana kita mengawalinya? Dengan berkomunikasi. Ya, komunikasi. Ini kuncinya. Kita harus bisa melakukan komunikasi dengan baik antar sesama pustakawan sekolah. Bisa kita mulai dengan pustakawan yang sudah kita kenal, kemudian pustakawan sekolah yang dalam satu rayon, hingga ahirnya berkomunikasi dengan pustakawan sekolah dari daerah lain yang lebih luas lagi. Dari komunikasi antar pustakawan ini nantinya kita akan mendapatkan berbagaimacam hal yang sangat mendukung profesi kita. Seperti nasihat, masukan, solusi, ide-ide kreatif, serta dukungan semangat dari rekan-rekan sesama pustakawan untuk kita.

Kemudian langkah berikutnya adalah berani tampil. Tampilkan perpustakaan yang teman-teman kelola. Tapi perpustakaan saya belum bagus? Ah, siapa juga yang mengharuskan perpustakaan bagus yang ditampilkan? Justru karena itulah, kita akan mendapatkan masukan dari teman-teman untuk "membaguskan" perpustakaan yang kita kelola. Untuk perpustakaan yang sudah bagus, juga sangat penting untuk ditampilkan. Agar bisa menjadi acuan bagi teman-teman yang lain untuk mengembangkan perpustakaanya. Pun demikian dengan pustakawannya. Pustakawan harus berani tampil, dalam setiap event sekolah, event perpustakaan, tampil di keorganisasian, tampil di FB, tampil di blog. Karena dengan ini eksistensi dan keberandaan kita akan terlihat dan diakui. Tampilkan citra positif, serta jangan malu, jangan minder, jangan pesimis, dan harus bangga dan percaya diri dengan profesi kita sebagai pustakawan.

Lalu bagaimana kita memulainya? Oke... begini... Kita mulai dari..

  1. Forum. Saat ini sudah banyak forum atau keorganisasian pustakawan dan perpustakaan. Semisal seperti yang saya sebutkan di awal tadi, ada IPI (Ikatan Pustakawan Indonesia), ATPUSI (Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Indonesia), FPSI (Forum Perpustakaan Sekolah Indonesia), Komunitas SLiMS (Senayan Library Management System), dsb.Untuk di DIY ada FORKOMPASITA (Forum Komunikasi Perpustakaan Sekolah Islam Terpadu Yogyakarta), ada pula HIMPUSMA (Himpunan Pustakawan Muhammadiyah), juga IGPM (Ikatan Guru Pustakawan Madrasah). Ikuti saja forum/keorganisasian yang sudah ada, kalaupun belum ada silahkan membentuk forum kepustakawanan. Bisa dengan menginduk yang sudah ada seperti yang saya sebutkan tadi, atau membuat forum yang benar-benar baru. Dari forum ini kita bisa memanfaatkan untuk diskusi, tukar pikiran, studi banding dsb.

  2. Grup. Wesss... saya kira teman-teman sudah paham apa itu Grup. Iya kan? Bisa kita bentuk Grup Pustakwan melalui sosial media yang menjamur saat ini. Seperti FB, Whatsapp, BBM. dsb. Dengan memanfaatkan teknologi informasi yang berkembang begitu pesat saat ini, kita akan dimudahkan untuk melakukan diskusi, tukar pikiran, dsb. Kalau kita lihat, saat ini sudah sangat banyak Grup Pustakawan dan Perpustakaan yang ada di FB. Seperti Grup ATPUSI DIY, Grup Lowongan Pustakawan, Grup Ikatan Pustakawan Seluruh Indonesia ( IPSI ) dan masih banyak lagi. Dengan grup ini kita bisa saling berbagi informasi, berbagi solusi, dan berbagi motivasi.

  3. Melakukan Kerjasama Bimbingan Pengelolaan Perpustakaan. Perpustakaan yang sudah maju bisa melakukan dan mengajari perpustakaan yang belum maju. Pustakawan yang sudah ahli dan berpengalaman mengajari pustakawan yang belum ahli dan belum berpengalaman. Dengan semangat seperti ini, kita pustakawan akan semakin dipandang dan semakin memiliki nilai tawar di masyarakat. Kiprah kita sebagai pustakawan tidak lagi dilakukan secara individual tetapi sudah dalam tahap kerja kolektif. #PustakawanBersatuTakTerkalahkan. ^_^

  4. Berkonsultasi Dengan Yang Ahli. Naaaah ini langkah terahir. Jurus andalan istilahnya. Ketika kita menemukan permasalahan kemudian di dalam forum atau grup kita belum bisa menemukan solusinya, kita bisa berkonsultasi kepada ahlinya. Bisa dengan langsung, atau melalui pengadaan seminar aatu diskusi. Semisal dengan mengundang pihak BPAD, Perpustakaan Daerah, Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan, Dinas Pendidikan, Kementerian Agama, DPRD, dsb yang mana beliau-beliau inilah yang memang ahli di bidang masing-masing yang berkaitan dengan perpustakaan dan kepustakawanan. Misal contoh realnya adalah saat Musyda ATPUSI Kab. Bantul kemarin, ATPUSI Kab. Bantul dengan pendampingan ATPUSI DIY dan ATPUSI Pusat mengundang Dinas Pendidikan Bantul, Kementerian Agama Bantul, serta Komisi D DPRD Bantul untuk mengadakan diskusi tentang kepustakawanan dan dunia perpustakaan di Kab. Bantul. Hasilnya? Mencengangkan...
Itulah teman-teman, hal-hal yang bisa kita lakukan untuk memulai kerjasama pustakawan dan perpustakaan sekolah. Ayo mulai bergerak. Mulai dari sekarang. Jangan tunda lagi.
Semangat. #PustakawanBergerak

Jangan dilihat ^_^


In syaa Allah masih ada satu artikel lagi tentang hasil seminar ini. Tunggu kelanjutannya yaaaa ^_^

Post a Comment

0 Comments