Ya, mungkin tulisan saya hari ini adalah tentang sedikit curahan hati (curhat) ^_^ . Bahwa sudah lama saya pribadi memiliki impian untuk bisa memfasilitasi kebutuhan masyarakat akan akses informasi. Duluuuu sekali, sebelum saya memutuskan untuk menetap di Jogja, pernah terpikir untuk pulang kampung setelah kuliah, kembali ke daerah asal saya di sudut Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Tepatnya di dusun Jatimontong, Desa Sumberjosari, Kecamatan Karangrayung....
Untuk apa? Meminjam istilah pak Bibit Waluyo (Gubernur Jawa Tengan waktu itu...) "Bali ndeso mbangun desa". Ya tentu ada idealisme sebagai seorang mahasiswa yang digembleng sekian tahun di sebuah kampus islam ternama di negeri ini, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Yang pada waktu itu kerap didengungkan moto, slogan, semboyan, atau apalah yang berbunyi "Mahasiswa adalah agen perubahan..!"
Entah (sebenarnya) perubahan yang seperti apa, sampai saat ini saya sendiri juga kurang dong.. Tapi dalam benak saya, tentu saja perubahan yang lebih baik. Perubahan untuk menjadikan masyarakat berubah ke arah yang lebih baik lagi. Dan sebagai lulusan dari jurusan Ilmu Perpustakaan, impian saya waktu itu sangat sederhana : Mendirikan Perpustakaan Masyarakat!
Ya, itu saja. Itulah kenapa sejak kuliah, hingga saat ini.. Minimal setiap bulan saya selalu sisihkan unag penghasilan saya untuk beli (minimal) 1 buah buku. Apapun buku itu... Lho..! Kok pas kuliah sudah ada penghasilan? Iya, sejak kuliah.. Saya sudah bekerja sambilan... Mulai dari ngajar les privat, dll apapun itu selama itu baik dan halal... :-) Sehingga buku-buku pribadi saya saat ini sudah cukup banyak.
Buku-buku itulah yang (waktu itu dalam benak saya) akan saya gunakan sebagai awal saya mewujudkan impian sederhana saya, Mendirikan Perpustakaan Masyarakat itu tadi. Dan kemudian ketika Allah SWT menakdirkan untuk saya tetap tinggal di Jogja (karena alhamdulillah dapat jodoh gadis asli Jogja), bukan lantas impian sederhana saya tadi pupus. Bahkan ternyata Allah SWT membukakan sedikit demi sedikit jalan ke arah sana. Salah satunya adalah, saya dan istri saya juga memiliki impian yang sama. Bahkan bapak-dan ibu mertuapun turut memberikan dukungan. :-)
Ahirnya... Dengan bermodalkan buku-buku yang sudah saya kumpulkan sejak awal kuliah hingga saat ini (bahkan istri pun sempat terheran-heran setelah tahu saya ternyata memiliki koleksi buku yang cukup banyak) kami (saya dan istri) mulai merintis sebuah perpustakaan masyarakat. Atau lebih tepatnya "embrio" perpustakaan masyarakat.
Ya, mengusung nama sederhana.. TBM Baca Semesta! kami berharap Allah SWT memberikan kemudahan dan pertolongan-Nya kepada kami, sehingga apa yang kami mulai rintis ini akan berjalan dengan lancar, serta bisa memberikan manfaat yang lebih baik kepada masyarakat di tempat tinggal kami, di lereng Pegunungan Menoreh, Samigaluh, Kulon Progo, DIY.
Yogyakarta, menjelang dhuhur.
14 November 2017
0 Comments