Kereta Api Pustaka Indonesia di Museum Kereta Api Ambarawa. Jebule Kok Keren Tenan Lur...!!!


Kereta Api Pustaka?? Weh apa lagi ini? Setelah kemarin-kemarin kita tahu ada Motor Pustaka, Kuda Pustaka, Perahu Pustaka, Angkot Pustaka, Sepeda Pustaka..... dan kali ini rupanya PT. Kereta Api Indonesia (Persero) tak mau kalah juga dalam gerakan literasi dan minat baca ini. Kok iso?

Iyo kang.... ternyata PT. KAI ini punya juga lho armada pustaka... Yaitu tadi yang sudah Pustakawan Jogja sebutkan di depan, Kereta Api Pustaka namanya. Weh.... kok manteb?? Iyo kang....

Di mana itu? Naaaah ceritanya kemarin sepulang Diklat PMMD aka Pemuda Mandiri Membangun Desa dari Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olah Raga), Pustakawan Jogja beserta nyoya ^_^ mampir halan-halan ke Museum Kereta Api Indonesia (Indonesian Railways Museum) di Ambawara. Tahu kan, itu si nyonyane Pustakawan Jogja ki senengane singberbau-bau antik bin jadul kae.... Misal musik wae seneng sing Jaz, dolan seneng ke museum, sampai-sampai cari suamu aja milih sing modele koyo arca. Hehehehe ...

Lanjut... dan ternyata, yang membahagiakan bagi kami pasangan pustakawan ini, di Museum KA ini, ada Kereta Api Pustaka. Wes...! Ini dia, langsung saja kami samperin. Eh... Pas kami samperin, ngepasi mau ditutup karena sudah jam 12 (waktunya istirahat). Jadilah ahirnya kami menunggu selama 2 jam (soalnya KA Pustaka ini dibuka lagi jam 14.00) demi melihat langsung seperti apa Kereta Api Pustaka ini.

Tepat jam 14.00 KA Pustaka ini dibuka oleh mbak-mbak petugasnya. Langung tanpa berlama-lama lagi, kami masuk ke dalamnya. Dan ..... taraaaaaaa....!

Ahirnya kami bisa masuk dan melihat-lihat secara langsung kondisi Kereta Api Pustaka ini. Hmmmm.... ternyata Kereta Api Pustaka Indonesia atau biasa disebut sebagai Kereta Pustaka saja ini merupakan hasil modifikasi dari kereta barang dengan nomor seri B 0 80 01 yang dulunya merupakan bekas KRD MCW oleh Balai Yasa Manggarai pada tahun 2011 lalu gaesss... Kereta Pustaka ini sendiri diresmikan pada tanggal 19 Juli 2011 di Stasiun Jakarta Kota dan pernah dipajang di Stasiun Tanjung Priok. Setelah dipajang di Stasiun Tanjung Priok, Kereta Pustaka ini ditarik kembali ke Balai Yasa Manggarai dan semenjak itu kereta ini tidak pernah terlihat lagi. Baru kemudian pada tanggal 8 September 2016 tahun lalu, Kereta Pustaka ini kembali muncul dan tiba di Museum KAI Ambarawa.

Modifikasi ini mengubah hampir seluruh kereta pada kelihatannya. Cat kereta barang yang sebelumnya menggunakan cat jingga -biru khas kereta ekonomi pada saat itu diganti dengan warna putih bergambar sejumlah aset heritage seperti Lawang Sewu, Stasiun Jakarta Kota, Stasiun Tanjung Priok, Stasiun Pasar Senen, Stasiun Jatinegara, Kantor SCS Tegal, Stasiun Kediri, Stasiun Cilacap, dan Stasiun Cirebon. Keren banget...! Jadi sudah tak ada lagi bau-baunya bekas kereta barang. Hehehee....

Dan kalau Kang mas dan mbak yu melihat sendiri,, modifikasi dalamnya ini sangat bagus lhoo... Interior kereta yang sebelumnya hanya berbahan baja serta terlihat kotor dan kumuh dirombak menjadi interior kayu lengkap dengan tempat duduk serta rak-rak berisi buku yang bisa dibaca secara gratis di dalam kereta. Dengan alas berupa karpet yang empuk, rak buku model rendah di susun di bagian kanan dan kiri, serta adanya "kursi" baca yang seperti bantal besar yang empuk sekali untuk diduduki ketika mambaca. Bahkan bisa dengan setengah tiduran. Persis seperi kursi baca yang ada di Grhatama Pustaka DIY (silahkan klik).

Koleksi buku, sepengamatan Pustakawan Jogja, jumlahnya lumayan banyak. Mungkin jika Pustakawan Jogja taksir, ada sekira 200 - 300 judul buku. Dan kerennya lagi, banyak koleksi-koleksi buku Kereta Api Pustaka ini yang merupakan buku-buku mahal, seperti ensiklopedia berbahasa Inggris yang tebel-tebel dan full color itu... Koleksi di sana memang secara garis besar dibagi dua, yaitu koleksi berbahasa Indonesia dan koleksi berbahasa Inggris. Jenisnya pun beragam, ada yang tentang pendidikan, kesusasteraan, ensiklopedi, buku-buku fiksi, dll.

Selain koleksi buku, di sana ada juga koleksi nonbuku lhoooo... Apa itu? Yup...! Lukisan. Di dalam Kereta Api Pustaka ini dipasang cukup banyak foto-foto bersejarah di dinding sisi kanan dan kirinya. Tentu saja, foto-foto itu adalah lukisan stasiun-stasiun KA utama yang ada di Indonesia. Juga ada beberapa foto-foto dari National Geographic Indonesia yang menyumbang foto bersejarah untuk dipajang di dalam kereta ini. Lengkap dengan penjelasan yang di tempel pula di sini foto-foto tersebut.

Di dalam Kereta Api Pustaka ini ada juga fasilitas lain seperti TV dan kipas angin. Hanya saja sayang.... (Kata mbak petugasnya) KA Pustaka ini belum diberikan aliran listrik sehingga TV dan kipas anginnya tidak bisa digunakan. Alhasil..... Suasana di dalam gerbong KA Pustaka ini cukup membikin gerah, utamanya jika siang hari. Karena apa? Karena KA Pustaka ini tidak dioperasikan berjalan, hanya stay di tempat tidak kemana-mana. Jam bukanya jam 8 pagi sampai jam 3 sore. Jam 12 sampai jam 2 siang istirahat. Dan (masih kata mbak petugasnya) KA Pustaka ini cukup ramai dikunjungi pengunjung lhoooooo.... utamanya jika ngepasi hari libur. Untuk koleksi-koleksi KA Pustaka ini hanya bisa dibaca ditempat, tidak boleh dipinjam untuk dibawa pulang.

Overall... Kece banget deh ini Kereta Api Pustaka. Harapannya ke depannya tidak cuma satu atau dua Kereta Api Pustaka yang ada, tapi lebih banyak lagi. Syukur-syukur nantinya di setiap KA yang beroperasi diberikan sudut-sudut baca di setiap gerbongnya. Pun demikian di setiap stasiun KA ada perpustakaannya meskipun tidak begitu besar. Dengan demikian. gerakan penumbuhan minat dan budaya baca di negeri kita ini akan semakin oke dan kece badai karena di dukung secara nyata oleh berbagai lapisan dan elemen masyarakat. Jozzzz po ra??

Wes.. ini yang mau lihat gambar-gambarnya silahkan lihat di sini mawon... ^_^


***

Post a Comment

0 Comments